Minggu, 21 Februari 2016

Ketika saya berusaha bangkit ..



Apa pun yang kamu inginkan,,
Berjuanglah..!!!
Karena  Hidup Adalah Perjuangan..!!
Jangan pernah terpaku pada masa lalu,,
masa lalu bukanlah untuk membuatmu jatuh..
Tetapi jadikanlah masa lalu,,
sebagai jembatan untuk membuatmu bangkit..!!
Lalui jalan terbaik mana saja yang kamu pilih,,
Karena Hidup Adalah Pilihan..!!!!

Makalah Pertama saya (2014)



KATA PENGANTAR
                   Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian social yang berjudul “DAMPAK SISWA YANG TERLAMBAT SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR”. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikaan ajaran islam untuk mencerdaskan kehidupan umat manusia.
Penelitian sosial ini juga merupakan salah satu kelengkapan tugas siswa-siswi kelas XII IPS SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang.
Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam proses penyelesaian penelitian sosial ini.
Ucapan terima kasih tersebut ditujukan kepada:
v  Ibu Busra Ilyas
v  Ibu Kasmida
v  Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
v  Teman-teman kelas XII.IPS yang telah banyak membantu peneliti
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, terutama kepada peneliti sendiri. Demi kesempurnaan penelitian ini, penulis mohon untuk saran dan kritik yang membangun.

Terima kasih, 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  ................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI  .................................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL  .......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah  ............................................................................................. 4
1.2  Perumusan Masalah  ................................................................................................... .5
1.3  Tujuan Penelitian  ........................................................................................................ 5
1.4  Manfaat penelitian  ...................................................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Bagi Siswa  ............................................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Bagi Guru  ................................................................................................ 5
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti  ............................................................................................ 5
1.4.4 Manfaat Bagi Sekolah ............................................................................................ 5
BAB II            KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka  ........................................................................................................ 6
2.2 Kerangka Teoritis  ...................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI
3.1 Pendekatan Penelitian  ................................................................................................ 8
3.2 Jenis Penelitian  ........................................................................................................... 8
3.3 Tempat dan Waktu Pelaksana  ..................................................................................... 8
3.4 Populasi dan Sampel  ................................................................................................... 8
3.4.1 Populasi  ............................................................................................................... 8
3.4.2 Sampel  ................................................................................................................. 8
3.5 Teknik Pengumpulan Data  ..................................................................................... 8
3.6 Teknik Analisa Data  ............................................................................................... 9
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1  Faktor penyebab keterlambatan siswa  ....................................................................... 10
4.2  Sanksi yang diterima oleh siswa yang terlambat  ....................................................... 11
4.3 Solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat  ........................................................... 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan  ................................................................................................................ 12
5.2 Saran  .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA  ................................................................................................................... 13
LAMPIRAN  ..................................................................................................................................

DAFTAR TABEL
Pertanyaan Pewawancara
1.      Apa faktor atau penyebab anda terlambat ?
2.      Apa sanksi yang sering anda terima ketika datang terlambat ?
3.      Pernahkah pihak sekolah melakukan pemanggilan orangtua anda karena masalah keterlambatan ke sekolah ?
4.      Menurut anda, apakah terlambat datang kesekolah akan mempengaruhi prestasi belajar anda ?
Tabel 1.1
DATA WAWANCARA INFORMAN
NO
TANGGAL
NAMA
Jawaban dari Pertanyaan Nomor
KET
1
2
3
4
1
06/01 -2014
Romantika
“saya datang terlambat ke sekolah karena setiap malam sulit tidur, dan bangun sering kesiangan"
“saya  sering mendapat sanksi menyapu pada bagian teras ruangan majelis guru”  
pernah 
“tentu saja, terlambat sering membuat saya tidak konsentrasi dalam belajar” 

2
06/01 - 2014
Gita Susanti
“Saya sebelum berangkat ke sekolah biasanya membantu orang tua berjualan terlebih dahulu
 “saya lebih sering memungut sampah karena hanya terlambat sedikiti”
belum 
 “tentu saja, kadang – kadang memperburuk mood saya”

3
06/01 - 2014
Fatma Sulistia Ningsih
“saya sering datang terlambat karena jarak gang rumah ke jalan raya tempat angkutan yang jauh sehingga harus berjalan kaki”
“tidak jarang saya didenda karena keterlambatan saya dan pernah tidak boleh measuki kelas sampai jam pergantian guru mata pelajaran” 
 pernah
“tentu saja, jika saya sering tidak diizinkan masuk pada mata pelajaran pertama, ini akan memperburk nilai - nilai dan prestasi saya”




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Anak usia sekolah atau siswa mempunyai peran yang penting dalam pembangunan bangsa dan negara, karena mereka merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat membangun dan menghasilkan karya-karya yang berguna bagi negara. Anak-anak yang terdidik, berdisiplin,dan berkualitas secara intelektual, mental dan spiritual akan mampu berkompeten dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga kelangsungan dan martabat bangsa dapat terjamin.
Kedisiplinan pada anak usia sekolah atau siswa sangat penting, adanya peraturan-peraturan yang jelas dan terarah sangat mempengaruhi anak pada masa dewasanya nanti. Setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Ketika kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa, maka pihak sekolah pertama kali perlu menertibkan siswa yang terlambat sekolah. Untuk itu, kedisiplinan adalah hal yang penting dan merupakan ciri kepribadian seseorang untuk meraih kesuksesan. Perlu diketahui bahwa di SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang sudah mempunyai tata tertib yang mendisiplinkan siswa yang terlambat. Peran guru dalam mendisiplinkan siswa yang terlambat adalah tegas dan mendidik, dengan begitu siswa diharapkan tidak akan terlambat lagi datang ke sekolah.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam 07.00 WIB, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam tersebut, bahkan mengorbankan dua jam pelajaran dan masuk ketika pergantian guru. Banyaknya siswa yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama pelajaran.
Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah siswa yang tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun kesiangan dan sebagainya. Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai. Namun, apapun alasan para siswa yang datang terlambat menunjukkan tingkat kedisiplinan yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja sehingga pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak baik .
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang tegas yang disertai dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi disiplin yang nantinya akan berguna bagi ketertiban sekolah dan bagi diri siswa itu sendiri. Adapun kebijakan yang diambil adalah dengan mengadakan suatu tindakan disiplin untuk memperbaiki sistem atau aturan pada saat jam pelajaran dimulai. Kebijakan ini dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan semua pihak yang terkait yaitu siswa, guru piket, guru pelajaran jam pertama, wali kelas, guru BP/BK dan kesiswaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi siswa bahwa keterlambatan dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah. Karena penilaian guru dalam kegiatan belajar meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah faktor-faktor penyebab keterlambatan siswa?
2.      Apakah sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat?
3.      Bagaimana solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat?

1.3  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan siswa
2.      Untuk mengetahui sanksi yang diterima oleh siswa yang terlambat
3.      Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat

1.4  Manfaat Penelitian
1.4.1        Bagi Siswa
1.      Siswa dapat hidup disiplin dengan mematuhi peraturan yang ditetapkan sekolah.
2.      Siswa dapat mengatur waktu pada semua aktivitas yang dihadapinya.

1.4.2        Bagi Guru
Guru dapat melaksanakan kegiatan mengajar pada saat pelajaran pertama tanpa terganggu adanya permasalahan siswa yang sering datang terlambat.

1.4.3        Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam melakukan penelitian

1.4.4        Bagi Sekolah
Dapat menumbuhkan citra sekolah yang tertib dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pengertian dari “siswa” adalah seorang anak yang menuntut ilmu menurut STRUK, D.J. (1950) : Lectures on classical Differential Geomtry, Addison – Wesley Press. Sedangkan “sekolah” adalah salah satu tempat untuk menuntut ilmu menurut WEATHERBRU, C.E. (1971) : Differential Geometry Of Three Dimensions, Cambridge University Press. Dan pengertian dari “terlambat” adalah datang tidak pada waktunya, menurut WILIMORE, T.J. (1959) : An Introduction to Differential Geometry, Oxford University Press.
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (Physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis ( Phsychological maltreatment).
Wikipedia (1993) menyebutkan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa.

2.2  Kerangka Teoritis
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa yang terlambat datang ke sekolah, seorang siswa yang menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Definisi perilaku menyimpang menurut beberapa para ahli:
§  Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
§  Paul B. Horton
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Menurut Wilnes dalam bukunya “Punishment and Reformation”, sebab-sebab penyimpangan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1.      Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
2.      Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan).

Bentuk-bentuk perilaku menyimpang:
1.      Penyimpangan primer dan sekunder
·         Penyimpangan sosial primer
Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer).
·         Penyimpangan sosial sekunder
Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sanksi telah diberikan kepadanya.
2.      Perilaku menyimpang menurut pelakunya
·         Penyimpangan individual
·         Penyimpangan kelompok
Penyimpangan mempunyai dua sifat, yaitu:
1.      Penyimpangan yang bersifat positif.
2.      Penyimpangan yang bersifat negatif.

BAB III
METODOLOGI
3.1.Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Bog dan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data deskriptif tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati. Sedangkan penulisan penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertai dengan bukti.

3.3.Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di SMA Dr. H. Abdullah ahmad PGAI Padang, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal  3 Januari – 6 Januari 2014.

3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Arikunto (2006:130) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131).
Dalam penelitian ini subjek penelitian berupa sampel yaitu siswa kelas XII. IPS SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang yang sering datang terlambat ke sekolah.

3.5  Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah dengan metode wawancara. Budiyono (2003:52) mengatakan bahwa metode wawancara  (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan

subjek penelitian atau responden atau sumber data. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

3.6  Teknik Analisa Data
Proses analisis data dimulai dengan memilih data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, foto, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Dr. H Abdullah Ahmad PGAI Padang.  Pembahasan yang diteliti yaitu mengenai “dampak siswa yang terlambat sekolah terhadap prestasi belajar”. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan peneliti, peneliti melakukan wawancara sebagai metode penelitian utama secara mendalam kepada siswa-siswi.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tentang seputar faktor-faktor penyebab keterlambatan siswa, sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat serta solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat.
Tabel 1.2
DATA WAWANCARA INFORMAN




No
Hari/Tanggal
Nama Siswa
Kelas
1
Senin / 6 Januari 2014
Fatma Sulistia N.
XII. IPS
2
Senin / 6 Januari 2014
Gita Susanti
XII. IPS
3
Senin / 6 Januari 2014
Romantika
XII. IPS

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui proses wawancara, maka pembahasan dari hasil penelitian sebagai berikut:
4.1. Faktor Penyebab Keterlambatan Siswa
Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, sebagian dari siswa SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang masih belum bisa berada tepat waktu disekolah pada jam pertama di mulai yaitu pada jam 07.00. Berbagai macam alasan dikemukakan oleh para siswa yang terlambat seperti jarak dari rumah ke sekolah yang jauh, bangun kesiangan, membantu orang tua dan berbagai macam lagi alasan yang diberikan siswa terlambat. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Romantika bahwa “saya datang terlambat ke sekolah karena setiap malam sulit tidur, dan bangun sering kesiangan”
Namun ada juga beberapa alasan lain siswa yang terlambat seperti sebelum berangkat ke sekolah para siswa membantu orang tua berjualan, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Gita Susanti bahwa “Saya sebelum berangkat ke sekolah biasanya membantu orang tua berjualan terlebih dahulu”. Sedangkan menurut Fatma Sulistia Ningsih mengatakan bahwa “saya sering datang terlambat karena jarak gang rumah ke jalan raya tempat angkutan yang jauh sehingga harus berjalan kaki”


4.2. Sanksi yang Diterima Siswa Terlambat
Dari hasil wawancara yang dilakukan, sanksi yang diterima siswa SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang yang terlambat ada bermacam-macam, mulai dari memungut sampah yang ada di pekarangan sekolah, menyapu teras/ruangan guru dan disertai dengan denda sebanyak Rp. 2.000,-
4.3. Solusi mengatasi Siswa yang Terlambat
Siswa-siswi yang datang terlambat datang ke sekolah hampir menjadi pemandangan yang umum. Keterlambatan para siswa ini tentu saja dapat mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas. Konsentrasi siswa dan guru di dalam kelas bisa saja menjadi buyar.
Untuk itu, dari penelitian yang telah dilakukan peneliti, cara atau solusi untuk mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah adalah:
ü  adanya pemberian sanksi yang tegas dan dapat memberikan efek jera kepada siswa yang melanggar yang diberikan oleh pihak sekolah.
ü  Adanya peran guru yang dapat memberikan contoh kepada siswanya agar tidak datang terlambat. Karena gimana siswanya dapat mematuhi peraturan sekolah kalau gurunya sendiri juga tidak mengikuti peraturan yang ada.
ü  Peran orang tua di rumah juga sangat diperlukan dalam mengatasi siswa terlambat
ü  Yang paling penting dalam mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah adalah dari kesadaran siswa itu sendiri untuk terbiasa mendisiplin diri dalam  memanfaatkan waktu.


BAB V
PENUTIP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang cukup rendah. Hal ini dikarenakan masih ada saja siswa yang terlambat setiap harinya. Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah Membantu orang tua berjualan, masalah transportasi, bangun kesiangan dan sebagainya. Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai.
Berbagai macam sanksi yang dibuat oleh sekolah untuk mengatasi siswa terlambat, mulai dari sanksi yang ringan seperti mencabut rumput, sampai kepada pemberian sanksi yang berat yaitu pemanggilan orang tua siswa yang terlambat. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya mampu untuk mengatasi siswa terlambat meskipun frekuensi siswa terlambat berkurang.
Siswa yang terlambat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajarnya karena dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang pada akhirnya dapat mengganggu fikiran tentang materi yang sedang dibahas atau diterangkan oleh Bapak atau Ibu guru terutama pada mata pelajaran jam pertama.

B.     Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa yang terlambat datang ke sekolah, ada beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:
Ø  Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima dan terbuka;
Ø  Guru mampu menunjukkan sikap disiplin yang dapat di jadikan teladan bagi siswa seperti datang tepat waktu. gimana siswanya dapat mematuhi peraturan sekolah kalau gurunya sendiri juga tidak mengikuti peraturan yang ada





DAFTAR PUSTAKA

Zuhro. Sosiologi SMA Kelas XII. 2007. Jakarta : penerbit Yudistira.
Gus Sulistyo dan Adi Mulyono. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta : Penerbit Ita.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prasetyo, Bambang. 2001. Penyusunan Laporan Penelitian.