Minggu, 28 Februari 2016
Minggu, 21 Februari 2016
Ketika saya berusaha bangkit ..
Apa pun yang kamu inginkan,,
Berjuanglah..!!!
Karena Hidup Adalah Perjuangan..!!
Jangan pernah terpaku pada masa lalu,,
masa lalu bukanlah untuk membuatmu jatuh..
Tetapi jadikanlah masa lalu,,
sebagai jembatan untuk membuatmu bangkit..!!
Lalui jalan terbaik mana saja yang kamu pilih,,
Karena Hidup Adalah
Pilihan..!!!!
Makalah Pertama saya (2014)
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian social yang
berjudul “DAMPAK SISWA YANG TERLAMBAT SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR”.
Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikaan ajaran
islam untuk mencerdaskan kehidupan umat manusia.
Penelitian sosial ini juga merupakan salah satu kelengkapan
tugas siswa-siswi kelas XII IPS SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang.
Dalam
kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material
dalam proses penyelesaian penelitian sosial ini.
Ucapan
terima kasih tersebut ditujukan kepada:
v Ibu Busra Ilyas
v Ibu Kasmida
v Orang tua yang telah memberikan doa
dan dukungannya.
v Teman-teman kelas XII.IPS yang telah
banyak membantu peneliti
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca, terutama kepada peneliti sendiri. Demi kesempurnaan
penelitian ini, penulis mohon untuk saran dan kritik yang membangun.
Terima
kasih,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................................
1
DAFTAR
ISI
..................................................................................................................................
2
DAFTAR
TABEL
..........................................................................................................................
3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
.............................................................................................
4
1.2
Perumusan Masalah
...................................................................................................
.5
1.3
Tujuan Penelitian
........................................................................................................
5
1.4
Manfaat penelitian
......................................................................................................
5
1.4.1 Manfaat Bagi Siswa
...............................................................................................
5
1.4.2 Manfaat Bagi Guru
................................................................................................
5
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti
............................................................................................
5
1.4.4 Manfaat Bagi Sekolah
............................................................................................
5
BAB
II KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
........................................................................................................
6
2.2 Kerangka Teoritis
......................................................................................................
6
BAB
III METODOLOGI
3.1 Pendekatan Penelitian
................................................................................................
8
3.2 Jenis Penelitian
...........................................................................................................
8
3.3 Tempat dan Waktu Pelaksana
.....................................................................................
8
3.4 Populasi dan Sampel
...................................................................................................
8
3.4.1 Populasi
...............................................................................................................
8
3.4.2
Sampel
.................................................................................................................
8
3.5 Teknik
Pengumpulan Data
.....................................................................................
8
3.6 Teknik Analisa Data
...............................................................................................
9
BAB
IV HASIL PENELITIAN
4.1
Faktor penyebab keterlambatan
siswa
.......................................................................
10
4.2
Sanksi yang diterima oleh siswa yang
terlambat
....................................................... 11
4.3 Solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat ...........................................................
11
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
................................................................................................................
12
5.2 Saran
..........................................................................................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA
...................................................................................................................
13
LAMPIRAN
..................................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Pertanyaan
Pewawancara
1. Apa faktor atau penyebab anda
terlambat ?
2. Apa sanksi yang sering anda terima
ketika datang terlambat ?
3. Pernahkah pihak sekolah melakukan
pemanggilan orangtua anda karena masalah keterlambatan ke sekolah ?
4. Menurut anda, apakah terlambat
datang kesekolah akan mempengaruhi prestasi belajar anda ?
Tabel 1.1
DATA WAWANCARA INFORMAN
NO
|
TANGGAL
|
NAMA
|
Jawaban dari Pertanyaan Nomor
|
KET
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||||
1
|
06/01 -2014
|
Romantika
|
“saya
datang terlambat ke sekolah karena setiap malam sulit tidur, dan bangun
sering kesiangan"
|
“saya sering mendapat sanksi menyapu pada bagian
teras ruangan majelis guru”
|
pernah
|
“tentu saja, terlambat sering
membuat saya tidak konsentrasi dalam belajar”
|
|
2
|
06/01 - 2014
|
Gita Susanti
|
“Saya
sebelum berangkat ke sekolah biasanya membantu orang tua berjualan terlebih
dahulu”
|
“saya lebih sering memungut
sampah karena hanya terlambat sedikiti”
|
belum
|
“tentu saja, kadang – kadang
memperburuk mood saya”
|
|
3
|
06/01 - 2014
|
Fatma Sulistia Ningsih
|
“saya
sering datang terlambat karena jarak gang rumah ke jalan raya tempat angkutan
yang jauh sehingga harus berjalan kaki”
|
“tidak jarang saya didenda karena
keterlambatan saya dan pernah tidak boleh measuki kelas sampai jam pergantian
guru mata pelajaran”
|
pernah
|
“tentu saja, jika saya sering tidak
diizinkan masuk pada mata pelajaran pertama, ini akan memperburk nilai -
nilai dan prestasi saya”
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak usia sekolah atau siswa mempunyai peran yang penting
dalam pembangunan bangsa dan negara, karena mereka merupakan generasi penerus
yang diharapkan dapat membangun dan menghasilkan karya-karya yang berguna bagi
negara. Anak-anak yang terdidik, berdisiplin,dan berkualitas secara
intelektual, mental dan spiritual akan mampu berkompeten dalam menjalankan roda
kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga kelangsungan dan martabat bangsa
dapat terjamin.
Kedisiplinan pada anak usia sekolah atau siswa sangat
penting, adanya peraturan-peraturan yang jelas dan terarah sangat mempengaruhi
anak pada masa dewasanya nanti. Setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku
sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Ketika
kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa, maka pihak sekolah pertama kali
perlu menertibkan siswa yang terlambat sekolah. Untuk itu, kedisiplinan adalah
hal yang penting dan merupakan ciri kepribadian seseorang untuk meraih
kesuksesan. Perlu diketahui bahwa di SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang sudah
mempunyai tata tertib yang mendisiplinkan siswa yang terlambat. Peran guru
dalam mendisiplinkan siswa yang terlambat adalah tegas dan mendidik, dengan
begitu siswa diharapkan tidak akan terlambat lagi datang ke sekolah.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang
sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam
07.00 WIB, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam tersebut,
bahkan mengorbankan dua jam pelajaran dan masuk ketika pergantian guru.
Banyaknya siswa yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan
belajar mengajar pada saat jam pertama pelajaran.
Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab,
berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya
adalah siswa yang tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun
kesiangan dan sebagainya. Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan
siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai. Namun,
apapun alasan para siswa yang datang terlambat menunjukkan tingkat kedisiplinan
yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja sehingga pada akhirnya
akan menjadi budaya yang tidak baik .
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang
tegas yang disertai dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi disiplin
yang nantinya akan berguna bagi ketertiban sekolah dan bagi diri siswa itu
sendiri. Adapun kebijakan yang diambil adalah dengan mengadakan suatu tindakan
disiplin untuk memperbaiki sistem atau aturan pada saat jam pelajaran dimulai.
Kebijakan ini dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan semua pihak yang
terkait yaitu siswa, guru piket, guru pelajaran jam pertama, wali kelas, guru
BP/BK dan kesiswaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama
bagi siswa bahwa keterlambatan dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa yang pada
akhirnya berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah. Karena penilaian
guru dalam kegiatan belajar meliputi penilaian kognitif, afektif dan
psikomotorik.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah faktor-faktor penyebab
keterlambatan siswa?
2.
Apakah sanksi yang diterima oleh
siswa yang sering terlambat?
3.
Bagaimana solusi dalam mengatasi
siswa yang terlambat?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui faktor penyebab
keterlambatan siswa
2.
Untuk mengetahui sanksi yang
diterima oleh siswa yang terlambat
3.
Untuk mengetahui solusi dalam
mengatasi siswa yang terlambat
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Siswa
1.
Siswa
dapat hidup disiplin dengan mematuhi peraturan yang ditetapkan sekolah.
2.
Siswa
dapat mengatur waktu pada semua aktivitas yang dihadapinya.
1.4.2
Bagi Guru
Guru dapat melaksanakan kegiatan mengajar pada saat
pelajaran pertama tanpa terganggu adanya permasalahan siswa yang sering datang
terlambat.
1.4.3
Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam melakukan
penelitian
1.4.4
Bagi Sekolah
Dapat menumbuhkan citra sekolah yang tertib dan disiplin
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pengertian dari “siswa” adalah seorang anak yang menuntut
ilmu menurut STRUK, D.J. (1950) : Lectures on classical Differential Geomtry,
Addison – Wesley Press. Sedangkan “sekolah” adalah salah satu tempat untuk
menuntut ilmu menurut WEATHERBRU, C.E. (1971) : Differential Geometry Of Three
Dimensions, Cambridge University Press. Dan pengertian dari “terlambat” adalah
datang tidak pada waktunya, menurut WILIMORE, T.J. (1959) : An Introduction to
Differential Geometry, Oxford University Press.
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara
perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk
berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di
sekolah.
Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan
tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Pengertian
disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi)
sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi
kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam
bentuk kesalahan perlakuan fisik (Physical maltreatment) dan kesalahan
perlakuan psikologis ( Phsychological maltreatment).
Wikipedia (1993) menyebutkan bahwa tujuan disiplin sekolah
adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama
di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin
dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh
penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai
prestasi belajar siswa.
2.2 Kerangka Teoritis
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama
penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku menyimpang
diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap
lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam
masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi
oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang
dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat
kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa yang
terlambat datang ke sekolah, seorang siswa yang menyontek pada saat ulangan,
berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Definisi
perilaku menyimpang menurut beberapa para ahli:
§ Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang
dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka
yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
§ Paul B. Horton
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Menurut Wilnes dalam bukunya “Punishment and Reformation”,
sebab-sebab penyimpangan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1.
Faktor
subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat
pembawaan yang dibawa sejak lahir).
2.
Faktor
objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan).
Bentuk-bentuk
perilaku menyimpang:
1. Penyimpangan primer dan sekunder
·
Penyimpangan
sosial primer
Penyimpangan sosial primer adalah
penyimpangan yang bersifat sementara (temporer).
·
Penyimpangan
sosial sekunder
Penyimpangan
sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus
meskipun sanksi telah diberikan kepadanya.
2. Perilaku menyimpang menurut
pelakunya
· Penyimpangan individual
· Penyimpangan kelompok
Penyimpangan
mempunyai dua sifat, yaitu:
1. Penyimpangan yang bersifat positif.
2. Penyimpangan yang bersifat negatif.
BAB III
METODOLOGI
3.1.Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Bog dan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat
diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data deskriptif
tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati. Sedangkan penulisan
penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran suatu keadaan
tertentu secara rinci disertai dengan bukti.
3.3.Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di SMA Dr. H. Abdullah ahmad PGAI
Padang, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 Januari – 6 Januari 2014.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Arikunto (2006:130) menyatakan populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari pupulasi yang
diteliti (Arikunto, 2006:131).
Dalam penelitian ini subjek penelitian berupa sampel yaitu
siswa kelas XII. IPS SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang yang sering datang
terlambat ke sekolah.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah dengan metode wawancara.
Budiyono (2003:52) mengatakan bahwa metode wawancara (disebut pula interview) adalah cara
pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan
subjek penelitian atau responden atau sumber data. Wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud
dan tujuan penelitian.
3.6 Teknik Analisa Data
Proses analisis data dimulai dengan memilih data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah
ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, foto, dan
sebagainya.
Pekerjaan analisis data
dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil
penelitian yang dilaksanakan di SMA Dr. H Abdullah Ahmad PGAI Padang. Pembahasan yang diteliti yaitu mengenai
“dampak siswa yang terlambat sekolah terhadap prestasi belajar”. Untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan peneliti, peneliti melakukan wawancara
sebagai metode penelitian utama secara mendalam kepada siswa-siswi.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tentang seputar
faktor-faktor penyebab keterlambatan siswa, sanksi yang diterima oleh siswa
yang sering terlambat serta solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat.
Tabel 1.2
DATA WAWANCARA INFORMAN
|
|||
No
|
Hari/Tanggal
|
Nama Siswa
|
Kelas
|
1
|
Senin / 6 Januari 2014
|
Fatma Sulistia N.
|
XII. IPS
|
2
|
Senin / 6 Januari 2014
|
Gita Susanti
|
XII. IPS
|
3
|
Senin / 6 Januari 2014
|
Romantika
|
XII. IPS
|
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui proses wawancara,
maka pembahasan dari hasil penelitian sebagai berikut:
4.1. Faktor Penyebab Keterlambatan
Siswa
Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, sebagian dari
siswa SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang masih belum bisa berada tepat waktu
disekolah pada jam pertama di mulai yaitu pada jam 07.00. Berbagai macam alasan
dikemukakan oleh para siswa yang terlambat seperti jarak dari rumah ke sekolah
yang jauh, bangun kesiangan, membantu orang tua dan berbagai macam lagi alasan
yang diberikan siswa terlambat. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Romantika bahwa
“saya datang terlambat ke sekolah karena setiap malam sulit tidur, dan bangun
sering kesiangan”
Namun ada juga beberapa alasan lain siswa yang terlambat seperti
sebelum berangkat ke sekolah para siswa membantu orang tua berjualan, hal ini
sesuai dengan apa yang dikatakan Gita Susanti bahwa “Saya sebelum berangkat ke
sekolah biasanya membantu orang tua berjualan terlebih dahulu”. Sedangkan
menurut Fatma Sulistia Ningsih mengatakan bahwa “saya sering datang terlambat
karena jarak gang rumah ke jalan raya tempat angkutan yang jauh sehingga harus
berjalan kaki”
4.2. Sanksi yang Diterima Siswa
Terlambat
Dari hasil wawancara yang dilakukan, sanksi yang diterima siswa
SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang yang terlambat ada bermacam-macam, mulai dari
memungut sampah yang ada di pekarangan sekolah, menyapu teras/ruangan guru dan
disertai dengan denda sebanyak Rp. 2.000,-
4.3. Solusi mengatasi Siswa yang
Terlambat
Siswa-siswi yang datang terlambat datang ke sekolah hampir
menjadi pemandangan yang umum. Keterlambatan para siswa ini tentu saja dapat
mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas.
Konsentrasi siswa dan guru di dalam kelas bisa saja menjadi buyar.
Untuk itu, dari penelitian yang telah dilakukan peneliti,
cara atau solusi untuk mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah adalah:
ü adanya pemberian sanksi yang tegas
dan dapat memberikan efek jera kepada siswa yang melanggar yang diberikan oleh
pihak sekolah.
ü Adanya peran guru yang dapat
memberikan contoh kepada siswanya agar tidak datang terlambat. Karena gimana
siswanya dapat mematuhi peraturan sekolah kalau gurunya sendiri juga tidak
mengikuti peraturan yang ada.
ü Peran orang tua di rumah juga sangat
diperlukan dalam mengatasi siswa terlambat
ü Yang paling penting dalam mengatasi
siswa yang terlambat ke sekolah adalah dari kesadaran siswa itu sendiri untuk
terbiasa mendisiplin diri dalam
memanfaatkan waktu.
BAB V
PENUTIP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa
tingkat kedisiplinan siswa SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang cukup rendah.
Hal ini dikarenakan masih ada saja siswa yang terlambat setiap harinya.
Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam
alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah Membantu
orang tua berjualan, masalah transportasi, bangun kesiangan dan sebagainya.
Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang
terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai.
Berbagai macam sanksi yang dibuat oleh sekolah untuk
mengatasi siswa terlambat, mulai dari sanksi yang ringan seperti mencabut
rumput, sampai kepada pemberian sanksi yang berat yaitu pemanggilan orang tua
siswa yang terlambat. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya mampu untuk
mengatasi siswa terlambat meskipun frekuensi siswa terlambat berkurang.
Siswa yang terlambat sangat besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajarnya karena dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang pada
akhirnya dapat mengganggu fikiran tentang materi yang sedang dibahas atau
diterangkan oleh Bapak atau Ibu guru terutama pada mata pelajaran jam pertama.
B. Saran
Dalam rangka
meningkatkan kedisiplinan siswa yang terlambat datang ke sekolah, ada beberapa upaya
yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:
Ø Untuk
menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru
disarankan untuk bersikap empatik, menerima dan terbuka;
Ø Guru mampu
menunjukkan sikap disiplin yang dapat di jadikan teladan bagi siswa seperti
datang tepat waktu. gimana
siswanya dapat mematuhi peraturan sekolah kalau gurunya sendiri juga tidak
mengikuti peraturan yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Zuhro. Sosiologi SMA Kelas XII.
2007. Jakarta : penerbit Yudistira.
Gus Sulistyo dan Adi Mulyono. 2004.
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta : Penerbit Ita.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prasetyo, Bambang. 2001. Penyusunan
Laporan Penelitian.
Langganan:
Postingan (Atom)